Kode tittlebar AlcaedeiaZ
AlcaedeiaZ

Sabtu, 29 Januari 2011

Sedikit cara untuk mengatasi ERORR pada PC komputer

Seringkali kita menghadapi PC yg mendadak “ngadat” tiba-tiba tanpa atau dengan adanya petunjuk yg khusus. Yang dimaksud petunjuk khusus ini bisa berupa VISUAL di monitor atau SUARA dari speaker internal. Walaupun ini bukanlah langkah yg baku (standar), setidaknya kita mengetahui langkah pertama apa yg harus diambil bila kejadian ini terjadi pada PC kita dan SOLUSI nya. Mungkin bila yg sudah ahli sudah bisa langsung menebak error yg terjadi.
Artikel ini diperuntukkan bagi pengguna PC yg masih awam, dan kami harap bisa menjadi salah satu pegangan bila suatu saat PC Anda mengalami error dan Anda bisa mengatasinya sendiri.more


Penanggulangan error atau masalah yg dimaksud yaitu dilingkungan BIOS (Basic Input/Output System) pada saat P.O.S.T (Power On Self Test) dan sebelum masuk ke BOOTSTRAP LOADER. Karena biasanya error seperti ini cukup membuat stress untuk pemakai komputer pemula.
Sebelumnya mari kita lihat urutan proses yang terjadi saat system dinyalakan.
Tabel A. Tahapan Test untuk BIOS AWARD diatas versi 4.2.
CPU (Processor) BIOS siap, verifikasi dan reset tanda error di CPU. Kesalahan disini biasanya karena CPU atau clock sistem.
Penentuan POST BIOS menentukan apakah motherboard di set untuk beroperasi secara normal atau pengulangan POST. Jika tes POST terjadi berulang-ulang lebih dari 1-5 kali atau jumper di motherboard tidak diset untuk tes BURN-IN = didalam sirkuit terjadi kesalahan / rusak.
Pengendali Keyboard BIOS menguji operasi pada chip pengendali keyboard (8042). Kegagalan disini biasanya karena chip keyboard yg rusak.
Status Burn In Akan diulang 1-5 kali jika motherboard diset mode burn-in. Jika anda tidak mengeset motherboard dalam mode burn-in, ada kemungkinan dalam sirkuit ada yg konslet.
Inisiasi Chipset BIOS mengosongkan semua register DMA dan status CMOS ialah 0E dan 0F. BIOS kemudian menginisiasi 8254 timer. Kesalahan pada tes ini kemungkinan karena chip timer.
CPU (Processor) Suatu pola bit digunakan untuk memverifikasi fungsi register CPU. Kesalahan disini biasanya pada CPU atau clock chip.
RTC (Real Time Clock) BIOS memverifikasi real time clock dengan CMOS pada interval tertentu. Kesalahan disini biasanya karena CMOS/RTC atau batere motherboard.
ROM BIOS Checksum BIOS melakukan test checksum pada dirinya sendiri dengan nilai yg telah ditentukan dan hasilnya sama dengan 00. Kesalahan disini karena ROM BIOS.
Inisiasi Video BIOS mengetes dan menginisiasi video controller. Kesalahan disini biasanya karena video controller (6845) atau karena kesalahan seting pada motherboard atau CMOS.
PIT (Programmable Interupt Timer) BIOS mengetes fungsi channel 0, 1, and 2. Kesalahan disini biasanya karena PIT chip (8254/53)
CMOS Status Walking bit pattern mengetes byte status CMOS shutdown 0F. Kesalahan biasanya karena CMOS.
Extended CMOS BIOS mengecek setiap informasi tambahan dari chipset dan menyimpannya dalam area extended RAM. Kesalahan disini karena informasi yg tidak valid dan bisa dikoreksi oleh settingan CMOS secara defaults. Kesalahan lain kemungkinan karena chipset atau CMOS RAM.
DMA (Direct Memory Access) Channel 0 and 1 diuji bersama-sama dengan halaman register chip pengendali DMA chip (8237). Kesalahan biasanya karena chip DMA.
Keyboard Pengendali keyboard 8042 keyboard diuji fungsionalitasnya dan juga fungsi antarmukanya. Kesalahan biasanya karena chip 8042.
Refresh Refresh memory diuji; antara nilai baku dan pola walking – bit. Kesalahan biasanya karena chip PIT dalam AT atau chip DMA dalam AT.
Memory 64K memory pertama diuji dengan pola walking bit. Kesalahan biasanya karena bank pertama dari RAM atau barisan data.
Interrupt Vectors Table vektor interupsi BIOS dimuat ke bank pertama di RAM. Kesalahan biasanya bukan karena lokasi pada memory sudah diuji. Jika hal ini terjadi dicurigai karena BIOS atau RTC.
Video ROM Video ROM diinisiasi untuk melaksanakan diagnosa internal sebelum kendali dikembalikan pada sistem BIOS. Kesalahan biasanya karena adapter video atau BIOS.
Video Memory Ini diuji dengan pola bit. Hal ini akan dilewat bila ada ROM pada adapter video. Kesalahan biasanya karena memory yg ada pada adapter.
PIC (Programmable Interupt Controller) Fungsionalitas interupsi chip pengendali diuji (8259). Kesalahan disini karena chip 8259, tapi tidak menutup kemungkinan karena siklus waktu (clock).
CMOS Battery BIOS memverifikasi bahwa byte OD pada CMOS, untuk mengindikasikan adanya listrik pada batere CMOS. Kesalahan pertama mungkin pada batere pertama dan yg kedua pada CMOS.
CMOS Checksum Uji checksum dilakukan terhadap CMOS. Kesalahan biasanya karena kesalahan SETUP, CMOS atau batere. Jika uji ini lulus, informasi ini akan digunakan untuk mengkonfigurasi sistem.
Menentukan Memory System Memory diatas 640K dialamatkan dalam 64K blok. Kesalahan biasanya karena suatu baris alamat di memory atau chip DMA. Jika semua memory tidak ditemukan, kemungkinan ada chip memory yang rusak atau baris alamat memory pada 64K blok berlebih daripada yg ditemukan oleh sistem.
PIC Tes lebih jauh untuk chip 8259 telah selesai.
CPU Protected Mode Procesor ditempatkan dalam modus terproteksi dan kembali ke modus real; chip 8042 digunakan dalam hal ini. Jika ada kesalahan, perlu dicurigai dengan urutan chip 8042, CPU, CMOS, atau BIOS.
Menentukan Extended Memory Memory diatas 1MB dialamatkan dalam 64K blok. Keseluruhan blok akan tidak aktif jika ada chip RAM yang rusak dalam blok tersebut.
Uji Extended Memory Extended memory diuji dengan beberapa seri pola. Kesalahan biasanya karena chip RAM, dan sebuah alamat dalam heksadesimal akan ditampilkan untuk menunjukkan alamat bit memory yg rusak.
Unexpected Exceptions BIOS mengecek “unexpected exceptions” dalam modus terproteksi mode. Kesalahan biasanya karena TSR (Terminate and Stay Resident) atau kerusakan sementara pada RAM.
Shadow Cache Shadow RAM dan cache diaktifkan. Kesalahan biasanya karena pengendali cache atau chip. Cek CMOS pertamakali untuk informasi yg salah/tidak tepat.
8242 Detection BIOS mengecek pengedali keyboard Intel 8242 dan akan menginisiasi bila dia ditemukan. Kesalahan biasanya karena setelan “jumper” yg tidak tepat atau chip 8242.
Inisiasi Keyboard Kesalahan terjadi mungkin pada keyboard atau pengendalinya.
Inisiasi floppy Semuanya disetel dalam CMOS. Kesalahan mungkin pada setelan CMOS yg tidak tepat, pengendali floppy atau drive floppy-nya.
Deteksi Port-port Serial BIOS mencari dan menginisiasi empat port serial pada 3F8, 2F8, 3E8, and 2E8. Kesalahan terdeteksi bila adanya salah pasang jumper atau setelan pada suatu tempat, atau adapternya rusak.
Deteksi Port-port Parallel BIOS mencari dan menginisiasi empat port serial pada 378, 278, 3B8, and 2B8. Kesalahan terdeteksi bila adanya salah pasang jumper atau setelan pada suatu tempat, atau adapternya rusak.
Inisiasi Hard Drive BIOS menginiasi hard drive yg telah disetel pada CMOS. Kesalahan biasanya terjadi karena kesalahan setelan CMOS, hard drive atau pengendali yg rusak.
Deteksi NPU Coprocessor Inisiasi NPU coprocessor yg ditemukan. Kesalahan biasanya karena kesalahan setelan CMOS atau NPU rusak.
Inisiasi ROM Adapter Inisiasi ROM adapter antara alamat C800 dan EFFF. ROM akan melakukan uji internal sebelum mengembalikan kendalinya pada sistem ROM. Kesalahan biasanya karena ROM adapter atau perangkat keras yg terpasang.
Inisiasi External Cache External cache yg terdapat pada processor 486 akan diaktifkan. Kesalahan diindikasikan karena kesalahan setelan CMOS, pengendali cache atau kerusakan chip.
NMI (Non Maskabel Interupt) Unexpected Exceptions Uji terakhir untuk unexpected exceptions sebelum memberikan kendali pada boot loader pada Int 19. Kesalahan biasanya pada parity memory yg rusak atau adapternya cacat.
Boot Errors Kesalahan terjadi ketika BIOS mencoba booting ke drive yg telah disetel di CMOS atau karena kesalahan setelan drive di CMOS atau sebagaimana yg ditampilkan sebagai pesan kesalahan dilayar. Jika sistem mengalami “HANG” atau tidak memberikan respon, biasanya karena Master Boot Record atau Volume Boot Record bermasalah.
Selanjutnya : Tabel Tahapan Test untuk BIOS AMI
NMI Disable Baris interupsi NMI ke CPU dinonaktifkan oleh setelan bit 7 I/O port 70h (CMOS)
Power On Delay Saat pengendali keyboard mendapatkan tenaga listrik, hal ini akan mengeset bit reset keras dan lunak. Periksa pengendali keyboard atau pembangkit clock jika terjadi kesalahan.
Inisiasi Chipset-chipset Menguji BIOS, CLOCK dan chipset-chipset.
Penentuan Reset BIOS membaca pola bit dalam pengendali keyboard untuk melihat apakah reset keras atau lunak diperlukan (reset lunak tidak akam menguji memory diatas 64K). Kesalahan mungkin karena BIOS atau pengendali keyboard.
ROM BIOS Checksum BIOS melakukan uji checksum pada dirinya sendiri dengan menilai setelan standar pabrik yg akan menghasilkan nilai 00. Jika kesalahan terjadi, cek chip BIOS.
Uji Keyboard Sebuah perintah dikrimkan ke pengendali keyboard 8042 yg akan melaksanakan uji dan menyediakan satu set tempat penyangga (buffer) untuk perintah tersebut. Setelah penyangga didefinisikan, BIOS akan mengirim byte perintah, menulis data ke area penyangga, mengecek urutan bit-bit perintah pengendali dalam keyboard dan mengeluarkan perintah No Operation (NOP).
CMOS Pengujian byte shutdown dalam CMOS RAM offset ke 0F,checksum BIOS dihitung dan byte diagnosa 0E dimutakhirkan sebelum area CMOS RAM diinisiasi dan dimutakhirkan setelan waktu dan jam. Cek RTC dan chip CMOS atau batere jika terjadi kesalahan.
DMA (8237) and PIC (8259) Disable DMA dan Programmable Interrupt Controller dinonaktifkan sebelum dilaksanakan uji POST. Cek chip 8237 atau 8259 jika terjadi kesalahan.
Video Disable Pengendali video dinonaktifkan, dan port B diinisiasi. Cek adapter video jika terjadi kesalahan.
Chipset Initialized and Memory Detected Memory dialamatkan sebanyak 64K blok. Kesalahan mungkin dalam chipset. Jika semua memory tidak ditemukan, kemungkinan kesalahan terjadi pada blok chip setelah yang terakhir ditemukan.
Uji PIT (Programmable Interupt Timer) Pengujian fungsi pewaktuan Programmable Interrupt Timer 8254. PIT dan chip RTC biasanya penyebab kesalahan disini.
Memory Refresh Kemampuan PIT untuk menyegarkan memory diuji disini. Jika XT, pengendali DMA pertama dapat menanganinya. Kesalahan biasanya karena PIT (8254) pada arsitektur AT atau pada chip 8237, DMA nomor 1, dalam sistem XT.
Address Line Menguji barisan alamat pada 64K RAM pertama. Jika terjadi kesalahan, barisan alamat mungkin menjadi penyebabnya.
Base 64K Pola data ditulis ke alamat RAM 64K petama, kecuali jika ada chip RAM yang rusak anda akan mendapatkan kesalahan.
Inisiasi chipset Pengedali PIT, PIC dan DMA semua diinisiasi.
Mengeset Tabel Interupsi Tabel vektor interupsi yg digunakan oleh PCI dipasang ke memory rendah pada 2K pertama.
Mengecek Pengendali Keyboard 8042 BIOS membaca area penyangga pada I/O pengendali keyboard di port 60. Kesalahan disini biasanya karena pengendali keyboard.
Menguji Video Jenis adapter vidoe dicek, dan beberapa uji dilakukan pada adapter video dan monitor.
BIOS Data Area Tabel vektor interupsi dicek untuk dapat berfungsi dengan benar dan memory video diverifikasi sebelum uji modus terproteksi. Setelah selesai, kesalahan yang akan terjadi akan di tampilan dilayar monitor.
Menguji Modus Terproteksi Melakukan uji baca dan tulis ke semua lokasi memory dibawah 1MB. Kesalahan pada titik ini diindikasikan karena chip RAM yang rusak, Pengendali Keyboard 8042 atau barisan data.
Chip DMA Register DMA diuji menggunakan pola data yg sudah ada.
Inisiasi terakhir Uji ini berbeda untuk beberapa versi. Biasanya drive floppy dan hard drives diuji dan diinisiasi dan suatu test dilakukan untuk perangkat serial dan paralel. Informasi yg dikumpulkan dibandingkan dengan isi CMOS, maka anda akan melihat pesan kesalahan pada layar monitor.
BOOT BIOS menyerahkan kendali kepada Interupsi 19 (Bootloader). Pada titik ini anda akan melihat pesan error seperti “non-system disk found”.
Selanjutnya,”PESAN ERROR DENGAN VISUAL”…
Pesan error dengan visual maksudnya bila ada kesalahan pada saat proses P.O.S.T, maka pesan kesalahan tersebut ditampilkan pada layar monitor komputer Anda.
Untuk lebih jelas, ini adalah salah satu contoh kode error secara visual, yaitu motherboard kehilangan isi BIOS.
Gambar 2. Bios motherboard rusak atau korup
Dibawah ini adalah jenis-jenis error yang ditampilkan di layar monitor.
Tabel C. TEKS PESAN KESALAHAN UNTUK BIOS AWARD (Bagian 1)
BIOS ROM checksum error – System halted Kode checksum BIOS dalam chip BIOS chip tidak sama, mengindikasikan bahwa kode BIOS mungkin rusak atau tidak lengkap. Ganti BIOS.
CMOS battery failed Batere CMOS sudah tidak berfungsi. Ganti batere dengan yang baru.
CMOS checksum error – Defaults loaded Checksum CMOS tidak sama, oleh karena itu sistem memuat setelan default. Kesalahan checksum biasanya diindikasi oleh CMOS yg rusak atau karena batere BIOS yg sudah lemah.
CMOS CHECKSUM ERROR DISK BOOT FAILURE, INSERT SYSTEM DISK AND PRESS ENTER Checksum CMOS tidak sama. Hal ini diindikasikan data CMOS rusak. Atau bisa jadi batere CMOS yg sudah lemah.
CPU at nnn Menunjukkan CPU berjalan pada kecepatan nnn Hertz.
DISKETTE DRIVES OR TYPES MISMATCH ERROR – RUN SETUP Jenis drive disket tidak sama dengan yg disetel di CMOS. Jalankan Setup untuk dikonfigurasi ulang ke jenis drive yg sesuai.
Display switch is set incorrectly Saklar layar pada papan induk ada kalanya bisa disetel untuk layar monokrom atau berwarna. Pesan kesalahan ini diindikasikan kemungkinan saklar tersebut disetel berbeda dengan setelan pada SETUP. Tentukan setelan mana yg benar atau matikan sistem dan ubah saklar, atau masuk ke SETUP untuk mengubah pilihan layar video.
DISPLAY TYPE HAS CHANGED SINCE LAST BOOT Pada saat terakhir mematikan sistem, adapter layar telah berubah. Anda harus mengkonfigurasi ulang sistem untuk jenis layar yg baru.
EISA Configuration Checksum Error Hasil ceksum RAM EISA yg nonvolatile salah atau saat pengujian tidak dapat mengakses slot EISA. Hal ini bisa diindikasikan memory EISA yg nonvolatile rusak atau salah setelan. Atau bisa juga dengan memantapkan kartu EISA lebih dalam.
EISA Configuration Is Not Complete Informasi konfigurasi slot yg disimpan pada memory EISA nonvolatile tidak lengkap.
ERROR ENCOUNTERED INITIALIZING HARD DRIVE Hard drive tidak dapat dikenal. Pastikan adapternya dipasang dengan benar dan semua kabel-kabel terpasang dengan mantap. Juga pastikan setelan jenis hard drive sama dengan setelan SETUP.
ERROR INITIALIZING HARD DISK CONTROLLER Pengendali tidak dapat dikenal. Pastikan kartu adapter terpasang dengan benar pada slotnya. Selain itu pastikan setelan jenis harddrive di SETUP benar. Juga cek setelan jumper yang ada pada harddrive.
FLOPPY DISK CONTROLLER ERROR OR NO CONTROLLER PRESENT Pengendali floppy drive tidak ditemukan atau dikenal. Pastikan pengendali telah dipasang dengan mantap dan benar. Jika floppy drives tidak dipasang, pastikan setelah Diskette Drive dalam SETUP dipilih “None”.
Floppy disk(s) fail Pengendali floppy drive tidak ditemukan atau dikenal. Pastikan pengendali telah dipasang dengan mantap dan benar. Jika tidak ada floppy drives yg dipasang, pastikan setelan di SETUP untuk ini di “None” atau “Auto”.
HARD DISK initializing Tunggu beberapa saat, beberapa hard drive membutuhkan waktu untuk dikenali.
HARD DISK INSTALL FAILURE Pengendali hard drive or atau drive-nya tidak ditemukan. Pastikan pengendali dipasang secara benar. Jika hard drives tidak dipasang, pastikan setelan Hard Drive diset “None”.
Hard disk(s) diagnosis fail Sistem mungkin menjalankan rutinitas diagnosa disk. Pesan ini muncul bila satu atau lebih hard disk rusak saat proses diagnosa.
Hard disk(s) diagnostic fail Sistem mungkin menjalankan rutinitas diagnosa disk. Pesan ini muncul bila satu atau lebih hard disk rusak saat proses diagnosa.
Invalid EISA Configuration Memory nonvolatile yg mengandung informasi konfigurasi EISA mungkin diprogram salah atau menjadi rusak. Jalankan alat bantu konfigurasi EISA configuration untuk memperbaiki program di memory.
Keyboard error or no keyboard present Tidak dapat mengenal keyboard. Pastikan keyboard terpasang dan tidak ada kunci yg tertekan saat proses boot. Jika anda menginginkan menjalankan sistem tanpa keyboard, pastikan kondisi berhenti pada kesalahan di SETUP pada “HALT ON ALL, BUT KEYBOARD”. BIOS akan mengabaikan ketiadaan keyboard dan melanjutkan proses boot.
Keyboard is locked out – Unlock the key Pesan ini muncuk bila ada satu atau lebih tombol keyboard yg tertekan saat pengujian keyboard. Pastikan tidak ada benda yg menekan diatas keyboard.
Memory Address Error at… Terjadi kerusakan alamat memory pada lokasi tertentu. Anda dapat menggunakan informasi ini untuk memetakan dan menentukan chip memory mana yang rusak, lalu anda bisa menggantinya.
Memory parity Error at… Kesalahan memory parity pada lokasi tertentu. Anda dapat menggunakan informasi ini untuk memetakan dan menentukan chip memory mana yang rusak, lalu anda bisa menggantinya.
MEMORY SIZE HAS CHANGED SINCE LAST BOOT Kapasitas memory berubah semenjak boot terakhir. Dalam modus EISA, gunakan utilitas konfigurasi untuk mengeset ulang memory. Di modus ISA, masuk ke SETUP, dan masukkan jumlah kapasitas memory.
Memory Test Pesan ini muncul saat pengujian penuh terhadap memory.
Memory Test Fail Jika POST mendeteksi kesalahan saat menguji memory,muncul informasi tambahan tentang jenis dan loksi kesalahan memory secara spesifik.
Memory Verify Error at… Mengindikasikan kesalahan saat meverifikasi nilai yang telah ditulis di memory. Gunakan informasi ini untuk mementukan chip memory mana yg perlu diganti.
No boot device was found Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada boot device tidak terdeteksi atau tidak ada file system boot yg cocok. Masukkan disket system kedalam drive A: dan tekan ENTER. Jika anda berasumsi system akan melakukan boot ke harddrive, pastikan pengendalinya terpasang sempurna. Juga pastikan harddrive telah diformat sebagai boot device. Lalu reboot system.
OFFENDING ADDRESS NOT FOUND Pesan ini berhubungan dengan pesan error I/O CHANNEL CHECK dan RAM PARITY ERROR ketika segmen yg menyebabkan masalah tidak dapat diisingkirkan.
OFFENDING SEGMENT: Pesan ini berhubungan dengan pesan error I/O CHANNEL CHECK dan RAM PARITY ERROR ketika segmen yg menyebabkan masalah tidak dapat diisingkirkan.
Override enabled – Defaults loaded Jika system tidak bisa boot dengan konfigurasi CMOS, BIOS bisa mengambilalih konfigurasi saat ini dengan setelan BIOS defaults yg telah didesain untuk operasi lebih stabil, dan sistem bekerja dengan kinerja minimal.
PRESS ANY KEY TO REBOOT Pesan ini akan ditampilkan pada bagian bawah layar. Tekan tombol apa saja untuk mereboot system.
Press ESC to skip memory test Anda bisa menekan tombol ESC untuk melewati pengujian memory secara menyeluruh.
PRESS F1 TO DISABLE NMI, F2 TO REBOOT Ketika BIOS mendeteksi kondisi “non-maskable interrupt” saat proses boot, hal ini memperbolehkan anda untuk menonaktifkan NMI dan melanjutkan proses boot, atau anda dapat melakukan reboot system dengan kondisi NMI berfungsi.
Press TAB to show POST screen System buatan OEM biasanya menggantikan tampilan Award BIOS POST dengan logo mereka. Dengan menekan “TAB”, bisa melihat tampilan Award BIOS POST.
Primary master hard disk fail POST mendeteksi adanya kesalahan pada harddisk IDE posisi primary master.
Primary slave hard disk fail POST mendeteksi adanya kesalahan pada harddisk IDE posisi primary salve.
RAM PARITY ERROR – CHECKING FOR SEGMENT… Menunjukkan adanya kesalahan parity dalam RAM.
Resuming from disk, Press TAB to show POST screen BIOS Award menawarkan fitur save-a-disk untuk komputer notebook. Pesan ini biasanya muncul saat pengguna merestart sistem setelah mematikan komputer ke modus save-to-disk. Lihat pesan setelah TAB ditekan untuk melihat pemaparan dari fitur ini.
Secondary master hard disk fail POST mendeteksi adanya kesalahan pada harddisk IDE posisi secondary master.
Secondary slave hard disk fail POST mendeteksi adanya kesalahan pada harddisk IDE posisi secondary slave.
Should Be Empty But EISA Board Found Identitas papan EISA ditemukan pada slot yg dikonfigurasi tidak terdapat papan EISA.
Should Have EISA Board But Not Found Papan EISA telah dipasang tapi tidak merespon permintaan, atau tidak ada identitas papan pada slot tertentu.
Slot Not Empty Terjadi saat slot yg diperkirakan kosong oleh utilitas konfigurasi EISA sebenarnya terdapat papan EISA.
SYSTEM HALTED. (CTRL-ALT-DEL) TO REBOOT… Proses boot digagalkan dan sistem harus di reboot. Tekan dan tahan tombol Ctrl & Alt lalu tekan kunci Del.
Wrong Board In Slot Identitas papan tidak cocok dengan identitas yg disimpan pada memory nonvloatile EISA
TABEL D. KODE ERROR BIOS AMI
B. PESAN ERROR DENGAN SUARA
Pesan error dengan suara terhitung susah2 gampang karena setidaknya kita harus tahu BIOS atau tipe motherboard yang kita miliki. Adapun BIOS yg banyak beredar dipasaran yaitu AWARD dan AMI, dan produsen dari system unit seperti COMPAQ, DELL, Hewlett Packard dll memiliki ciri khas error kode melalui suara speaker. Dibawah ini adalah kode error dengan suara (BEEP CODE) dari BIOS AWARD dan AMI.
TABEL E. KODE BEEP BIOS AWARD
TABEL F. KODE BEEP BIOS AMI
C. TANPA PESAN ERROR SAMA SEKALI !!!
Disinilah tantangan terbesar, karena dengan tidak adanya pesan error banyak sekali kemungkinan. Untuk mudahnya, kita membuat diagram alir pelacakan sumber error yg tidak menghasilkan kode suara ini.
C. TANPA PESAN ERROR SAMA SEKALI !!!
Disinilah tantangan terbesar, karena dengan tidak adanya pesan error banyak sekali kemungkinan. Untuk mudahnya, kita membuat diagram alir pelacakan sumber error yg tidak menghasilkan kode suara ini.
JURUS PAMUNGKAS ERROR PADA PC
Walaupun kita mengikuti skenario tadi, tidak selamanya kesalahan sistem dapat dideteksi dengan visual atau pesan teks. Adapun bila kita mengalami kesulitan, salah satu alat bantu yang akan sangat berguna yaitu P.O.S.T CARD atau Diagnostic Card.
P.O.S.T Card PCI
Selain P.O.S.T Card, biasanya pada beberapa motherboard memiliki P.O.S.T tersendiri, bisa berupa digit disebelah kanan atas di tampilan monitor (biasanya sistem IBM) atau menyatu pada motherboardnya. Fasilitas seperti ini hanya dimiliki oleh beberapa board seperti EPOX 8RDA dan ABIT TH7-II.
Pada badan P.O.S.T Card terdapat indikator berupa lampu dan led digit yg berfungsi untuk menyampaikan apa yg terjadi pada saat sistem dinyalakan atau error terjadi.
Biasanya ketika error terjadi, maka pada led digit akan menampilkan karakter heksadesimal. Pesan-pesan heksadesimal tersebut dapat dilihat pada tabel dihalaman berikut.
Selain itu kode-kode heksadesimal menunjukan tahap-tahapan yang mendetail.
Tabel G. Daftar Kode Heksadesimal untuk Bios Award 6.0
Tabel H. Kode Heksadesimal untuk AMI BIOS
Kami harap artikel dapat membantu anda dalam menyelidiki kesalahan / error yg terjadi, sekaligus memberikan arah yg tepat untuk memperbaiki kembali sistem anda seperti sediakala.

Sabtu, 11 Desember 2010

Packet Tracer

Kali ini saya akan share software yg lumayan menarik dikalangannya. Software ini dapat mempraktekkan bagaimana cara membuat ataupun menjalankan suatu jaringan komputer tanpa memerlukan barang - barang hardwarenya. Karena didalam software ini sudah tersedia hardware - hardware standart yang dibutuhkan untuk membuat sebuah jaringan.Nama dari Software tersebut adalah PACKET TRACER.

Dia dapat memanipulasi sebuar jaringan komputer dalam bentuk palsu yang kepastian kebenarnya hampir 90%.


  Jadi Software ini cocok bnget untuk para - para pembuat jaringan yang ingin membuat miniaturnya terlebih dahulu.



Untuk Info lainnya coba aja dulu sendiri
nih linknya "Klik Aku - Klik Aku"

Senin, 06 Desember 2010

Cara mengkonfigurasi Router Sisco


Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari  router.  Dan routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu  router  juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan. Ada dua jenis router berdasarkan cara ruting-nya, yaitu Router Statis dan Router Dinamis.
1. Router Statis
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork". Rute Statis  - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.  
2. Router Dinamis
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Mengkonfigurasi static routing 
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :

Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route                    perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination           :   network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing               table
Mask                       :   subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address  :   address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network secara langsung.
Contoh :
Router(config)#ip route 10.252.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

Artinya :
Ip network tujuan : 10.252.0.0
Mask                    : 255.255.255.0
IP Next hop          : 172.16.0.2

1.1.   Mengkonfigurasi static routing pada Packet Tracer

Simulasikan desain jaringan di bawah ini, gunakan Static Routing

1.  Konfigurasi masing-masing PC :
PC 1 : 192.168.2.2
PC 2 : 192.168.2.3
PC 3 :  192.168.1.2
PC 4 : 192.168.1.4
PC 5 : 10.0.0.3
PC 6 : 10.0.0.5
PC 7 : 10.0.1.2
PC 8 : 10.0.1.6 


Klik pada PC yang akan diset. Pilih menu Desktop. Pada IP Configuration, ketik IP Address, subnet mask dan default gateway (nomor IP dari Router yang terhubung langsung ke PC tersebut).

2.  Konfigurasi masing-masing Router
Klik router yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Pilih Interface   Serial 1/0. Isi IP Address dan Subnet Mask-nya. Jangan lupa ON kan Port Status.  Lakukan hal yang sama untuk interface yang lain (serial maupun fastethernet).  Khusus untuk koneksi serial, jika router yang dikonfigurasi merupakan sisi DCE, isilah clock rate yang besarnya tergantung dari setting yang diinginkan. 

Router 2 
Serial 1/0 : 172.16.1.1       DCE
Fe 0/0       : 192.168.2.1

Router 0  
Serial 1/0 : 172.16.1.2     DTE
Serial 2/0 : 172.16.0.1     DCE
Fe 0/0      : 192.168.1.1

Router 1 :
Serial 1/0 : 172.16.0.2    DTE
Fe 0/0      : 10.0.0.1
Fe 0/1      : 10.0.1.1



3.  Jika seluruh device sudah selesai dikonfigurasi, lakukan pengecekan koneksi antar masing-masing device tersebut dengan perintah ping.


Pada masing-masing router tambahkan perintah :
ip route <network IP> <netmask> <next hop>

Router 0 :
Router(config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 172.16.1.1

Router 1 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.252 172.16.0.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.0.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 172.16.0.1

Router 2 :
Router(config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2

Untuk melihat seluruh konfigurasi ip route di masing-masing router, ketik perintah show ip route   pada priviledged mode

1.2. Mengkonfigurasi static routing pada Router Fisik
 Disain jaringan sama seperti gambar 2. 
Siapkan peralatan sebagai berikut : 3 buah router (2811), 4 buah switch (2960) dan 8 buah PC.  Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1.     Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama seperti yang dijelaskan di Packet Tracer.


2.     Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di Router dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1.


3.     ON kan device tersebut. Pada PC, masuk ke  Hyperterminal.  Set parameter  bit per second, data bit, parity, stop bit dan flow control dengan nilai 9600,8,N,1,N


Cara Sharing Internet Di Windows XP

apabila kita mempunyai banyak komputer atau bisa di sebut juga kita punya rentalan di rumah, dan kita mau bikin semua komputer kita terkoneksi ke internet. nah gini caranya… yaitu dengan men-sharing internet connection yang kita miliki. biar bisa terkoneksi ke internet, bisa ber-internet ria bersama donk… asik nih….

yang harus dilakukan adalah menyediakan sebuah server atau sebuah komputer buat di jadikan bahan untuk percobaan buat di jadikan server internet connection. pilih komputer jangan bagus2, yang penting adalah mempunya Lan Card 2 aja. jadi Lan Card itu yang satu berguna buat ke hub/swith untuk ke client dan yang 1 nya lagi untuk ke IP public atau ke koneksi internetnya.

Setelah semua persiapan selesei dilakukan, langsung saja kita mulai meng-sharingnya/ langkah-langkahnya sebagai berikut :

   1. Klik start menu Windows XP terus di lanjutkan dengan klik Control panel. control panel adalah sebuah lokasi di mana kita bisa meng-configure windows yang kita miliki.
   2. Setelah ada di menu Control Panel anda klik 2 kali di Network Connection. setelah muncul menunya akan terdapat dua buah Lan Card atau 1 buah Lan Card sesuai yang anda miliki.
   3. Kemudian di koneksi yang mau anda share atau koneksi yang terhubung dengan ip public. klik kanan di situ terus klik Properties.
   4. Setelah muncul halaman properties-nya, pilih tab Advance. klik advance. di situ terdapat sub menu yang bernama Internet Connection Sharing anda kasih ceklish di “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection”. dan “Allow other network users to control or disable the share internet connection”.
   5. Setelah semuanya di kasih ceklish kemudian anda klik OK.



jangan lupa untuk menyamakan kelas ip yang akan di pasang di lokal sebagai contoh adalah, server mempunyai ip : 192.168.0.1 dan client : 192.168.0.2, nah itu baru merupakan hubungan client-server yang sangat erat.

Untuk kemudian jika ingin membuat hotspot sederhana dengan wifi yang ada di laptop, ataupun dengan wifi tambahan, tinggal membuat konfigurasi jaringan ad hoc

Jumat, 08 Oktober 2010

Film


klo seneng ma film ini donlod aj nih
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4

 THE TWILIGHT SAGA - ECLIPSE

Part 1
Part 2
Part 3

THE CHRONICLES OF NARNIA - PRINCE CASPIAN


PIRATES OF THE CARIBBEAN 3 - AT WORLD'S END

Part 1
Part 2

HARRY POTTER 6 - THE HALF BLOOD PRINCE
Part full

THE LAST AIRBENDER

Pasword : thehack3r.com

Klo nnti ad kelasalahan di link nya
mohon maaf
karena masih dalam perbaharuan


Total Video Converter

Total Video Converter 3.61
feature nya :
1. Convert all kinds of videos to mobile videos or audios (mp4, 3gp, xvid, divx mpeg4 avi, amr audio) which are used by cell-phone, PDA, PSP, iPod, iPhone, Xbox360, PS3 etc.
2. Photos slide show combines multi-photos and musics with more than 300 photos fantasy transition effect
3. High compatibility and high efficiency for Importing RMVB or RM video/audio
4. Convert various videos to MPEG videos compatible with standard DVD/SVCD/VCD
5. Burn the converted videos to DVD/SVCD/VCD
6. Rip DVD to popular videos of all sorts
7. Extract audio from various of videos and convert which to all kinds of audios (mp3, ac3, ogg, wav, aac)
8. RIP CD to audios of all sorts directly
9. Support using with command line
10. Combine several video and audio files to one video file
11. Demultiplex or extract video and audio
12. Multiplex video and audio to one file



link Donload nya ENE
Total Video Converter 
Lisensinya